Perhitungan Jockey Pump Hydrant | Kapasitas, Tekanan, dan Setting Teknis

Fungsi Jockey Pump dalam Sistem Hydrant

Jockey pump bukan pompa pemadam utama. Fungsinya adalah:

  • menjaga tekanan sistem hydrant tetap stabil
  • menggantikan kehilangan tekanan kecil akibat kebocoran mikro
  • mencegah electric / diesel fire pump sering start

Tanpa jockey pump, sistem hydrant akan:

  • sering memicu pompa utama
  • mengalami keausan dini
  • gagal menjaga tekanan standby

Prinsip Dasar Perhitungan Jockey Pump

Berbeda dengan fire pump, jockey pump tidak dihitung berdasarkan debit hydrant, tetapi berdasarkan:

  1. Tekanan sistem hydrant
  2. Kebocoran kecil (make-up flow)
  3. Stabilitas tekanan (pressure maintenance)

Parameter Utama Perhitungan Jockey Pump

Perhitungan jockey pump melibatkan:

  1. Tekanan Kerja Sistem
  2. Kapasitas Aliran (Flow Rate)
  3. Total Head
  4. Daya Pompa
  5. Setting Tekanan (Cut-in & Cut-off)

1. Menentukan Tekanan Sistem Hydrant

Tekanan sistem hydrant ditentukan dari hasil perhitungan fire pump.

Contoh:

  • Tekanan kerja sistem: 7 bar
  • 1 bar ≈ 10 meter head

Tekanan Sistem = 70 meter head

Jockey pump harus mampu mencapai tekanan ini, bahkan sedikit lebih tinggi.


2. Menentukan Kapasitas (Flow Rate) Jockey Pump

Prinsip Utama

Kapasitas jockey pump:

  • sangat kecil
  • hanya untuk mengganti kehilangan tekanan minor

Acuan Umum (Best Practice)

  • 1–5% dari kapasitas fire pump
  • atau 0,5–2 m³/jam untuk gedung umum

Contoh:

Jika fire pump:

  • 1.000 LPM (60 m³/jam)

Kapasitas Jockey Pump ≈ 1–3 m³/jam

➡️ Tidak boleh terlalu besar, agar tidak “mengambil alih” fungsi fire pump.


3. Perhitungan Head Jockey Pump

Head jockey pump sama atau sedikit lebih tinggi dari fire pump.

Komponen Head:

  • Static head (ketinggian)
  • Pressure head sistem
  • Minor losses

Contoh:

Jika total head fire pump = 100 meter

Head Jockey Pump = 100 – 110 meter

Tujuannya agar jockey pump lebih dulu menjaga tekanan, sebelum fire pump menyala.


4. Perhitungan Daya Jockey Pump

Karena flow kecil, daya jockey pump relatif kecil.

Rumus Dasar

HP = (Q × H) / (75 × η)

Contoh Perhitungan

Flow:

  • 2 m³/jam = 0,00056 m³/s

Head:

  • 100 meter

Efisiensi:

  • 60%

HP = (0,00056 × 100) / (75 × 0,6)
HP ≈ 0,12 HP

➡️ Umumnya digunakan:

  • 0,5 HP – 1 HP

5. Setting Tekanan Jockey Pump (Cut-in & Cut-off)

Setting tekanan sangat krusial agar sistem bekerja berurutan.

Contoh Setting Tekanan

PompaTekanan
Jockey Pump ON6,5 bar
Jockey Pump OFF7,5 bar
Fire Pump ON6,0 bar
Fire Pump OFFManual / otomatis

➡️ Artinya:

  • Jockey pump bekerja lebih dulu
  • Fire pump hanya menyala jika tekanan turun signifikan

6. Tipe Jockey Pump yang Direkomendasikan

  • Vertical multistage centrifugal pump
  • Electric motor
  • Continuous duty
  • Pressure control otomatis

Pompa harus:

  • tahan operasi sering
  • stabil di tekanan tinggi
  • minim getaran

Kesalahan Umum dalam Desain Jockey Pump

  • Kapasitas terlalu besar
  • Head lebih rendah dari fire pump
  • Setting tekanan tidak berurutan
  • Tidak ada pressure switch cadangan
  • Pompa bukan continuous duty

Kesalahan ini menyebabkan fire pump sering start tanpa kebakaran.


Standar Acuan Teknis

  • NFPA 20 – Fire Pump
  • NFPA 14 – Standpipe System
  • SNI Sistem Proteksi Kebakaran Gedung

NFPA 20 secara tegas menyebutkan bahwa jockey pump tidak boleh menggantikan fungsi fire pump.

Kesimpulan

Jockey pump adalah penjaga tekanan sistem hydrant, bukan pompa pemadam. Perhitungannya fokus pada tekanan, bukan debit. Kapasitas kecil, head tinggi, dan setting tekanan yang tepat akan membuat sistem hydrant stabil, awet, dan siap pakai.