Mengapa Setiap Kapal Membutuhkan EEBD: Memahami Peraturan SOLAS

Setiap kapal, terlepas dari ukuran atau tujuannya, membutuhkan Emergency Escape Breathing Device (EEBD) di atas kapal untuk memenuhi peraturan SOLAS (Safety of Life at Sea).

Peraturan ini mewajibkan semua kapal untuk membawa EEBD sebagai sarana pelarian dalam keadaan darurat ketika udara menjadi tidak dapat dihirup.

Pada artikel ini, saya akan membahas pentingnya EEBD di kapal dan bagaimana peraturan SOLAS memprioritaskan keselamatan awak kapal selama keadaan darurat.

Baik Anda seorang pelaut berpengalaman atau seseorang yang tertarik dengan keselamatan maritim, baca terus untuk memahami peran penting peralatan ini.

Peraturan SOLAS: Tinjauan Umum Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut (SOLAS) adalah perjanjian internasional penting yang menetapkan standar keselamatan minimum untuk kapal.

Awalnya diadopsi pada tahun 1914 dan kemudian diperbarui, versi terbaru, diadopsi pada tahun 1974, tetap berlaku. SOLAS mencakup berbagai standar keselamatan untuk kapal, termasuk persyaratan untuk proteksi kebakaran, peralatan penyelamat jiwa, dan peralatan navigasi.

EEBD sesuai Persyaratan SOLAS

Salah satu persyaratan SOLAS yang paling penting mengamanatkan bahwa semua kapal membawa Alat Bantu Pernapasan Darurat (EEBD) terlepas dari ukuran atau tujuannya.

Tujuan dari EEBD adalah untuk memungkinkan anggota kru melarikan diri dalam keadaan darurat yang membuat udara tidak dapat dihirup.

Peraturan tersebut memastikan bahwa awak kapal memiliki kesempatan untuk mengevakuasi kapal selama kebakaran atau situasi yang mengancam jiwa lainnya, bahkan ketika udaranya beracun atau tidak layak untuk bernafas.

Regulasi dan Penegakan SOLAS

Organisasi Maritim Internasional (IMO) bertanggung jawab untuk menegakkan regulasi SOLAS. Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkantor pusat di London, Inggris, IMO bekerja sama erat dengan otoritas maritim nasional di seluruh dunia untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan internasional dan memastikan keselamatan kapal.

Memahami EEBD

Alat Bantu Pernafasan Darurat (EEBD) adalah alat bantu pernapasan mandiri yang dirancang untuk memfasilitasi pelarian awak kapal selama keadaan darurat. Biasanya dikenakan di punggung,

EEBD terdiri dari tudung atau topeng yang menutupi kepala dan leher. Alat pelindung ini terhubung ke silinder udara terkompresi, memasok udara untuk bernapas ke pemakainya.

Sebagian besar EEBD menyediakan sekitar 10 hingga 15 menit udara untuk bernapas, memberikan waktu yang cukup bagi awak kapal untuk mengevakuasi kapal selama kebakaran atau keadaan darurat lainnya.

Beberapa EEBD juga cocok untuk penggunaan di bawah air, membantu awak kapal melarikan diri dari kapal yang tenggelam.

EEBD bersifat user-friendly, membutuhkan pelatihan minimal untuk penggunaan yang tepat. Sebagian besar perangkat aktif secara otomatis setelah dikeluarkan dari wadah penyimpanannya, memungkinkan anggota kru untuk dengan cepat memasangnya dan mengevakuasi kapal dalam situasi darurat.

Signifikansi EEBD di Kapal

EEBD sangat penting di kapal karena memberikan awak kapal sarana untuk melarikan diri selama keadaan darurat. Ketika kebakaran atau situasi berbahaya lainnya muncul, udara kapal dapat dengan cepat menjadi beracun atau tidak dapat dihirup, membuat awak kapal sulit atau tidak mungkin untuk mengungsi.

EEBD memastikan pasokan udara yang dapat bernapas, memungkinkan anggota kru melarikan diri dari kapal dan mencapai keselamatan.

Selain memfasilitasi pelarian, EEBD berguna dalam berbagai skenario darurat. Misalnya, ketika sebuah kapal mengambil air, awak kapal dapat menggunakan EEBD untuk bernafas sambil berenang ke tempat yang aman.

Perangkat ini juga terbukti bermanfaat saat anggota kru perlu melakukan perbaikan atau tugas darurat di area dengan udara yang tidak dapat dihirup.

Persyaratan Pemeliharaan dan Pelatihan untuk EEBD berdasarkan SOLAS

Menurut peraturan SOLAS, EEBD harus menjalani pemeriksaan dan pemeliharaan rutin untuk memastikan keandalan operasionalnya. Inspeksi bulanan serta servis dan pengujian berkala wajib dilakukan untuk menjaga kondisi kerja perangkat yang baik.

Anggota kru juga harus menerima pelatihan dalam menggunakan EEBD untuk memastikan keefektifannya selama keadaan darurat. Keakraban dengan perangkat dan pengoperasiannya sangat penting. Sesi pelatihan reguler harus dilakukan, dengan kursus penyegaran diberikan setidaknya setahun sekali.

EEBD harus disimpan di lokasi yang mudah diakses yang dapat diidentifikasi dengan jelas selama keadaan darurat. Penandaan yang tepat dan kesadaran kru tentang lokasi penyimpanan sangat penting.

Memilih EEBD yang Tepat untuk Kapal Anda

Beberapa faktor harus dipertimbangkan saat memilih Emergency Escape Breathing Device (EEBD) untuk kapal Anda, termasuk:

  1. Tipe EEBD: Berbagai jenis EEBD tersedia, seperti hood-type, mask-type, combined-type, and underwater EEBD. Pilihannya bergantung pada kebutuhan spesifik kru Anda dan sifat operasi Anda.
  2. Ukuran dan Berat: Pertimbangkan ukuran dan berat EEBD yang sesuai dengan atribut dan kekuatan fisik anggota kru Anda.
  3. Lokasi Penyimpanan: Pastikan EEBD disimpan di lokasi yang mudah diakses dan ditandai dengan jelas untuk pengambilan cepat selama keadaan darurat.
  4. Persyaratan Perawatan: Pilih EEBD yang mudah dirawat dan memiliki jadwal perawatan yang andal untuk menjamin fungsinya.

Kesimpulan

Alat Bantu Pernafasan Darurat (EEBD) adalah peralatan penting yang harus dimiliki setiap kapal untuk mematuhi peraturan SOLAS.

EEBD memberi anggota kru sarana untuk melarikan diri selama keadaan darurat, memastikan keselamatan mereka bahkan dalam situasi di mana udaranya beracun atau tidak layak untuk bernapas.

Perangkat ini tersedia dalam berbagai jenis, dan pemilihan yang paling sesuai bergantung pada faktor-faktor seperti ukuran kru, kekuatan, dan kebutuhan operasional.

Perawatan dan pelatihan rutin sangat penting untuk menjaga EEBD dalam kondisi optimal dan membiasakan anggota kru dengan penggunaannya.

Dengan memahami pentingnya EEBD dan mematuhi peraturan SOLAS, pemilik dan operator kapal memprioritaskan keselamatan awak kapal dan berkontribusi pada keselamatan industri maritim secara keseluruhan.