Standar Keamanan NFPA 12: CO2 Fire System

Apa itu Sistem Pemadam Kebakaran CO2?

Carbon Dioxide Extinguishing Systems atau Sistem pemadam kebakaran CO2 adalah teknologi perlindungan kebakaran yang memanfaatkan gas karbon dioksida (CO2) untuk memadamkan api.

Gas ini memiliki sifat unik: lebih berat dari udara, tidak mudah terbakar, dan tidak menghantarkan listrik. Ketika dilepaskan ke area yang terbakar, CO2 akan menggantikan oksigen sehingga api kehabisan “bahan bakar” untuk terus menyala.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Pemadam CO2?

  1. Deteksi Dini: Sensor kebakaran akan mendeteksi adanya api atau asap.
  2. Pelepasan CO2: Sistem akan melepaskan gas CO2 secara otomatis ke area yang terbakar.
  3. Penggantian Oksigen: CO2 yang lebih berat akan turun dan menggantikan oksigen di udara.
  4. Pemadaman Api: Tanpa oksigen, api akan padam dengan sendirinya.

Mengapa Memilih CO2 System?

  • Efektif: Sangat efektif memadamkan berbagai jenis api, terutama api kelas B (cairan yang mudah terbakar) dan kelas C (peralatan listrik).
  • Bersih: Tidak meninggalkan residu atau kerusakan pada peralatan sehingga cocok untuk ruangan sensitif seperti ruang server atau laboratorium.
  • Cepat: Proses pemadaman terjadi sangat cepat.
  • Ramah Lingkungan: CO2 adalah gas alami dan tidak berbahaya bagi lapisan ozon.

Keamanan Sistem Pemadam CO2

Meskipun efektif, penting untuk menggunakan sistem pemadam CO2 dengan benar. Gas CO2 dapat berbahaya jika dihirup dalam konsentrasi tinggi, karena dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah. Oleh karena itu, sistem ini umumnya digunakan di ruangan tertutup tanpa penghuni tetap dan dilengkapi dengan alarm serta tanda peringatan.

Kapan Harus Menggunakan Sistem Pemadam CO2?

Sistem pemadam CO2 sangat cocok untuk:

  • Ruang server: Melindungi peralatan elektronik yang sensitif terhadap air.
  • Laboratorium: Melindungi bahan kimia yang mudah terbakar.
  • Ruang kontrol: Melindungi panel listrik dan peralatan kontrol.

Penggunaan CO2 sebagai Agen Pemadam Kebakaran

CO2 adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak menghantarkan listrik. Ketika digunakan dalam konsentrasi yang cukup sebagai agen pemadam kebakaran, CO2 dapat menggantikan dan mengurangi kadar oksigen sehingga berada di bawah 15% dari kandungan udara yang diperlukan untuk mendukung pembakaran.

Risiko Asphyxiation

Karena CO2 mengurangi kadar oksigen, gas ini dapat berbahaya bagi siapa saja yang terpapar secara langsung atau tidak langsung, terutama di ruang tertutup. Ketika melepaskan CO2 di ruang tertutup, risiko asfiksiasi (kehabisan napas) tinggi.

Oleh karena itu, siapa pun yang berada di area yang dapat terdampak pelepasan CO2 harus meninggalkan area tersebut sebelum pelepasan CO2 terjadi untuk menghindari cedera atau kematian.

Keamanan Petugas Pemadam Kebakaran

Petugas pemadam kebakaran yang memasuki area yang dilindungi oleh sistem pemadam CO2 yang telah dilepaskan harus menggunakan alat pernapasan mandiri dan melakukan pembacaan untuk menentukan kadar oksigen, CO2, atau gas lain yang ada untuk memastikan keselamatan personel.

Standar NFPA 12

NFPA 12, Standar untuk Sistem Pemadam Kebakaran CO2, adalah standar yang mengatur sistem pemadam CO2. Standar ini mewajibkan inspeksi visual, operasional, dan pelepasan untuk memastikan sistem berfungsi sesuai desain.

  • Inspeksi visual memastikan bahwa semua komponen dan peralatan terkait sesuai dengan spesifikasi yang disetujukan dalam desain.
  • Tes operasional memastikan bahwa semua komponen deteksi, aktivasi, alarm, dan pelepasan darurat berfungsi dan beroperasi sesuai yang dipersyaratkan.

Inspeksi visual dan operasional memberikan kesempatan untuk memeriksa area dan peralatan untuk memastikan tidak ada kondisi yang dapat menghambat efektivitas sistem dan bahwa semua tanda peringatan yang sesuai ada di tempatnya dan menyampaikan informasi yang benar.

Dengan mengikuti standar NFPA 12 dan melakukan perawatan rutin, sistem pemadam CO2 dapat menjadi pelindung yang andal untuk ruangan Anda.