Kebakaran adalah bencana yang mengancam nyawa dan harta benda. Petugas pemadam kebakaran, sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana ini, berhadapan dengan berbagai bahaya, mulai dari panas yang ekstrem, struktur bangunan yang runtuh, hingga asap tebal yang mengandung gas beracun.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, petugas pemadam kebakaran memerlukan peralatan pelindung diri yang memadai, salah satunya adalah Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA).
Bahaya Kebakaran yang Mengintai Petugas Pemadam Kebakaran
Asap yang dihasilkan dari kebakaran mengandung berbagai gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian. Beberapa gas berbahaya yang umum ditemukan dalam asap kebakaran antara lain:
- Karbon monoksida (CO): Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, namun sangat beracun. CO dapat mengikat hemoglobin dalam darah lebih kuat daripada oksigen, sehingga mengganggu pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh.
- Hidrogen sianida (HCN): Gas ini sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit.
- Asam klorida (HCl): Gas ini bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.
Selain gas beracun, asap kebakaran juga mengandung partikel-partikel halus yang dapat menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang.
Bahaya Menghirup Asap

Gas yang dihasilkan selama kebakaran bersifat racun. Gas bersifat karsinogenik. Kombinasi racun dan karsinogenik adalah IDLH untuk petugas pemadam.
Contoh umum adalah karbon monoksida (CO), yang ada di semua kebakaran bangunan.
CO memiliki afinitas yang jauh lebih kuat terhadap sel darah merah daripada oksigen (O) dan bekerja untuk menggantikan kemampuan darah untuk membawa oksigen.
Efek CO dapat dilihat pada tabel berikut:
| Karbon monoksida (CO) (ppm) | Karbon monoksida di udara (%) | Gejala |
|---|---|---|
| 100 | 0,01 | Tidak ada gejala; |
| 200 | 0,02 | Sakit kepala ringan; beberapa gejala lainnya; |
| 400 | 0,04 | Sakit kepala setelah 1-2 jam; |
| 800 | 0,08 | Sakit kepala setelah 45 menit; mual, kolaps, dan tidak sadarkan diri setelah 2 jam; |
| 1000 | 0,1 | Berbahaya; tidak sadarkan diri setelah 1 jam; |
| 1600 | 0,16 | Sakit kepala; pusing, mual setelah 20 menit; |
| 3200 | 0,32 | Sakit kepala, pusing, mual setelah 5-10 menit; tidak sadarkan diri setelah 30 menit; |
| 6400 | 0,64 | Sakit kepala, pusing, mual setelah 1-2 menit; |
| 12800 | 1,26 | Ketidaksadaran langsung, bahaya kematian dalam 1-3 menit; |
Menghirup gas yang tercipta selama kebakaran dapat menyebabkan cedera serius atau kematian, bahkan dari paparan tunggal. Kombinasi racun dan karsinogenik pada akhirnya berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan petugas.
Paparan gas api tingkat rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker.
Petugas pemadam sering meremehkan kerusakan jangka panjang yang dihasilkan oleh paparan kecil terhadap gas beracun. Seringkali ada bias budaya yang mendukung penggunaan masker sesedikit mungkin.
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang beberapa gas api dan pengaruhnya.
Gas Kebakaran dan pengaruhnya terhadap tubuh manusia
| Gas | Diasumsikan LC50 (ppmv) 5 min | Diasumsikan LC50 (ppmv) 30 min |
|---|---|---|
| Acetaldehyde | – | 20000 |
| Acetic acid | – | 11000 |
| Ammonia | 20000 | 9000 |
| Hydrogen chloride | 16000 | 3700 |
| Hydrogen bromide | – | 3000 |
| Nitric oxide | 10000 | 2500 |
| Carbonyl sulfide | – | 2000 |
| Hydrogen sulfide | – | 2000 |
| Hydrogen fluoride | 10000 | 2000 |
| Acrylonitile | – | 2000 |
| Carbony fluoride | – | 750 |
| Nitrogen dioxide | 5000 | 500 |
| Acrolein | 750 | 300 |
| Formldehyde | – | 250 |
| Hydrogen cyanide | 280 | 135 |
| Toluene diisocyanate | – | 100 |
| Phosgene | 50 | 90 |
| Perfluoroisobutylene | 28 | 6 |
Jenis Perangkat
Ada beberapa jenis alat bantu pernapasan yang tersedia, masing-masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus.
Tipe Open-Circuit

Tipe sirkuit terbuka adalah jenis peralatan yang paling umum.
Mereka bekerja dengan mengirimkan udara terkompresi ke masker petugas pemadam kebakaran melalui regulator.
Tipe Closed-Circuit

Tipe sirkuit tertutup bekerja dengan mendaur ulang udara yang dihembuskan, menghilangkan karbon dioksida dan kontaminan lain sebelum mengembalikan udara ke pengguna.
Tipe sirkuit tertutup lebih kompleks daripada tipe perangkat sirkuit terbuka dan membutuhkan lebih banyak pelatihan untuk digunakan.
Namun, mereka memungkinkan petugas kebakaran untuk bekerja lebih lama di lingkungan berbahaya, menjadikannya ideal untuk situasi di mana pasokan udara bersih terbatas.
Standar Keselamatan SCBA
Untuk memastikan keamanan dan efektifitas penggunaan SCBA, berbagai standar keselamatan telah ditetapkan. Standar ini mengatur desain, pembuatan, pengujian, penggunaan, dan perawatan SCBA. Salah satu standar yang paling diakui secara internasional adalah NFPA 1981: Standard on Open-Circuit Self-Contained Breathing Apparatus for Emergency Services.
NFPA 1981 mencakup berbagai aspek penting, termasuk:
- Desain dan konstruksi: Standar ini menetapkan persyaratan teknis untuk bahan, komponen, dan konstruksi SCBA.
- Pengujian: SCBA harus melalui berbagai pengujian untuk memastikan ketahanannya terhadap tekanan, suhu ekstrem, dan kondisi lingkungan yang keras.
- Performa: SCBA harus memenuhi persyaratan kinerja tertentu, seperti laju aliran udara minimum dan waktu operasi.
- Labeling: SCBA harus diberi label yang jelas untuk menunjukkan informasi penting seperti model, nomor seri, dan tanggal pembuatan.
- Perawatan: Standar ini memberikan panduan tentang cara merawat dan memelihara SCBA agar tetap berfungsi dengan baik.
- Pelatihan: Petugas pemadam kebakaran yang menggunakan SCBA harus menjalani pelatihan yang memadai untuk memastikan mereka dapat menggunakan peralatan ini dengan aman dan efektif.
Mengapa Standar Keselamatan Penting?
Standar keselamatan SCBA sangat penting karena:
- Menjamin keamanan: Standar ini memastikan bahwa SCBA yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran aman dan dapat diandalkan.
- Meningkatkan kinerja: Dengan memenuhi standar, SCBA akan memiliki kinerja yang optimal dalam kondisi yang sulit.
- Meminimalkan risiko cedera: Standar keselamatan membantu mengurangi risiko cedera bagi petugas pemadam kebakaran.
- Memastikan kompatibilitas: Standar ini memastikan bahwa berbagai komponen SCBA dari produsen yang berbeda dapat digunakan secara bersama-sama.
Aspek-Aspek Penting dalam Standar Keselamatan SCBA
- Tekanan operasi: Tekanan udara dalam tabung SCBA harus berada dalam rentang yang aman untuk memastikan pasokan udara yang cukup.
- Waktu operasi: SCBA harus mampu menyediakan udara bersih selama waktu yang cukup untuk melakukan operasi penyelamatan.
- Visibilitas: Masker SCBA harus memberikan visibilitas yang baik agar petugas dapat melihat dengan jelas.
- Kenyamanan: SCBA harus dirancang agar nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama.
- Komunikasi: SCBA harus dilengkapi dengan sistem komunikasi yang memungkinkan petugas untuk berkomunikasi dengan tim lainnya.
Selain NFPA 1981, ada juga standar keselamatan lainnya yang berlaku di berbagai negara.
Dengan mematuhi standar keselamatan yang berlaku, kita dapat memastikan bahwa petugas pemadam kebakaran memiliki peralatan yang aman dan andal untuk menjalankan tugas mereka.
Kesimpulan
SCBA adalah alat pelindung diri yang sangat penting bagi petugas pemadam kebakaran. Dengan menggunakan SCBA, petugas dapat bekerja dengan aman dan efektif dalam menghadapi berbagai bahaya yang timbul akibat kebakaran. Oleh karena itu, penting bagi setiap petugas pemadam kebakaran untuk memahami cara kerja dan perawatan SCBA.