Peran Kritis Pompa dalam Sistem Hydrant
Pompa hydrant adalah jantung sistem hydrant. Kesalahan memilih pompa—baik flow terlalu kecil atau head tidak mencukupi—akan menyebabkan:
- tekanan drop saat pemadaman
- selang tidak mencapai jarak semprot efektif
- kegagalan total saat kebakaran
Karena itu, pompa tidak boleh dipilih berdasarkan perkiraan, tetapi harus dihitung secara teknis.
Parameter Utama Perhitungan Pompa Hydrant
Perhitungan pompa hydrant terdiri dari 3 komponen utama:
- Flow Rate (Debit Aliran)
- Total Head Pompa
- Daya Pompa (Horse Power / kW)
Ketiganya saling terkait dan wajib dihitung berurutan.
1. Perhitungan Flow Rate Pompa Hydrant
Debit Hydrant Standar
Sebagai acuan umum:
| Jenis Hydrant | Debit per Outlet |
|---|---|
| Hydrant Indoor | 400–500 LPM |
| Hydrant Outdoor | 800–1000 LPM |
Jumlah Outlet Aktif
Standar perhitungan mengasumsikan:
- minimal 2 outlet hydrant aktif bersamaan
Contoh Perhitungan Flow
Jika:
- 2 hydrant indoor
- Debit per hydrant = 500 LPM
Total Flow = 2 × 500 = 1.000 LPM
➡️ Flow pompa minimum = 1.000 liter/menit
Catatan: Untuk gedung besar atau industri, flow sering dinaikkan sebagai safety factor.
2. Perhitungan Total Head Pompa Hydrant
Total head adalah total tekanan yang harus dihasilkan pompa untuk mengalirkan air dari pompa hingga ke nozzle.
Komponen Total Head
Total Head Pompa =
- Static Head (Elevasi)
- Pressure Head di Nozzle
- Friction Loss (Kehilangan Gesek)
a. Static Head (Head Ketinggian)
Static head adalah selisih ketinggian antara:
- posisi pompa
- hydrant tertinggi yang dilayani
Contoh:
- Tinggi gedung: 30 meter
- Pompa di basement
Static Head ≈ 30 meter
b. Pressure Head di Nozzle
Agar hydrant efektif, tekanan minimum di nozzle adalah:
- ± 4–7 bar
- 1 bar ≈ 10 meter head
Jika digunakan 5 bar:
Pressure Head = 5 × 10 = 50 meter
c. Friction Loss (Head Loss)
Kehilangan tekanan akibat:
- panjang pipa
- diameter pipa
- elbow, tee, valve, hose
Sebagai pendekatan praktis:
- Friction loss ≈ 20–30% dari total head
Atau dihitung detail dengan rumus Hazen-Williams (untuk desain presisi).
Contoh pendekatan:
Friction Loss ≈ 20 meter
d. Contoh Total Head Pompa
Misal:
- Static head: 30 m
- Pressure head: 50 m
- Friction loss: 20 m
Total Head = 30 + 50 + 20 = 100 meter
➡️ Pompa dipilih dengan head ≥ 100 meter
3. Perhitungan Daya Pompa Hydrant
Setelah flow dan head diketahui, daya pompa dapat dihitung.
Rumus Dasar
HP = (Q × H) / (75 × η)
Keterangan:
- Q = debit (m³/s)
- H = total head (meter)
- η = efisiensi pompa (umumnya 60–70%)
Contoh Perhitungan Daya
Flow:
- 1.000 LPM = 0,0167 m³/s
Head:
- 100 meter
Efisiensi:
- 65% (0,65)
HP = (0,0167 × 100) / (75 × 0,65)
HP ≈ 3,4 HP
Dengan safety factor, biasanya dipilih:
- Pompa 5–7,5 HP
Sistem Pompa Hydrant yang Wajib Digunakan
Sistem hydrant tidak boleh hanya satu pompa.
Konfigurasi Standar
- Jockey Pump
- menjaga tekanan standby
- kapasitas kecil
- Electric Fire Pump
- pompa utama
- otomatis menyala saat tekanan turun
- Diesel Fire Pump
- cadangan jika listrik gagal
Konfigurasi ini wajib untuk compliance gedung.
Kesalahan Umum dalam Perhitungan Pompa Hydrant
- Mengabaikan friction loss
- Head dihitung hanya dari ketinggian
- Flow terlalu kecil
- Tidak ada safety margin
- Pompa tidak continuous duty
Kesalahan ini sering menyebabkan hydrant gagal uji fungsi.
Standar Acuan Teknis
Perhitungan pompa hydrant mengacu pada:
- NFPA 20 – Fire Pump
- NFPA 14 – Standpipe System
- SNI Sistem Proteksi Kebakaran Bangunan
Kesimpulan
Perhitungan pompa hydrant harus mempertimbangkan flow, total head, dan daya pompa secara terintegrasi. Pompa yang tepat memastikan tekanan stabil, debit cukup, dan sistem hydrant bekerja optimal saat kondisi darurat.