Prosedur Fire Hydrant Testing

Prosedur fire hydrant testing perlu dilakukan secara tepat untuk mengetahui jumlah air yang tersedia untuk memadamkan api di lokasi tertentu dan merupakan faktor penting dalam merencanakan serangan.

prosedur fire hydrant testing

Testing ini dilakukan untuk menganalisa apakah sistem hidran akan mengalirkan air yang cukup pada pressure yang dibutuhkan untuk memungkinkan petugas pemadam kebakaran mengendalikan api? Jika tidak, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pasokan air? Bagaimana Anda bisa mendapatkan air tambahan jika kebakaran terjadi?

Tim pemadam kebakaran sering ditugaskan untuk melakukan pengujian aliran dari hidran di area operasi sekitar mereka. Untuk melakukan prosedur fire hydrant testing relatif sederhana, tetapi diperlukan pemahaman dasar tentang konsep hidrolika dan memperhatikan langkah-langkahnya secara detail.

Bagian ini menjelaskan beberapa teori dasar dan terminologi hidrolika dan menjelaskan bagaimana testing dilakukan dan pencatatan hasilnya.

Prosedur Fire Hydrant Testing

Prosedur untuk melakukan fire hydrant testing flow membutuhkan dua hidran yang berdekatan, pitot gauge, dan outlet cap dengan sebuah pressure gauge.

prosedur fire hydrant testing equipment

Pitot gauge digunakan untuk mengukur flow pressure dalam skala psi (atau kilopascal), dan untuk menghitung flow dalam galon (liter) per menit.

Sebagai bagian dari testing, petugas pemadam kebakaran mengukur static pressure dan residual pressure pada satu hidran, yang terbuka untuk membiarkan air mengalir keluar.

Kedua hidran harus dihubungkan ke saluran air yang sama dan lebih disukai pada ketinggian yang sama.

Cap gauge ditempatkan di salah satu outlet hidran pertama. Fire hydrant valve kemudian dibuka untuk memungkinkan air mengisi barrel. Pembacaan pressure awal pada pengukur ini dicatat sebagai static pressure.

prosedur fire hydrant testing static pressure

Untuk mendapatkan static pressure, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Lepaskan tutup dari port hidran, buka dan biarkan air mengalir hingga jernih. Lakukan secara hati hati untuk menghindari kerusakan properti dengan air yang mengalir.
  2. Tutup fire hydrant valve
  3. Pasang cap gauge pada port
  4. Buka fire hydrant valve sepenuhnya untuk mengisi barrel. Dan pastikan tidak ada air yang mengalir
  5. Perhatikan pembacaan tekanan pada gauge; ini adalah static pressure dari sistem
  6. Tutup fire hydrant sepenuhnya
  7. Menurunkan tekanan
  8. Lepaskan cap gauge dan ganti dengan fire hydrant cap

Pada hidran kedua, petugas pemadam kebakaran melepas salah satu tutup pembuangan dan membuka hidran. Selanjutnya mereka harus menempatkan Pitot gauge di tengah aliran dan mulai membaca hasilnya.

Nilai ini dicatat sebagai Pitot pressure. Pada saat yang sama, petugas pemadam kebakaran pada hidran pertama mencatat pembacaan residual pressure

Menggunakan ukuran lubang discharge (biasanya 2.5 inch) dan Pitot pressure, petugas pemadam kebakaran dapat menghitung aliran dalam galon per menit atau mencarinya di sebuah tabel; tabel biasanya memasukkan faktor-faktor untuk menyesuaikan bentuk lubang discharge.

Petugas pemadam kebakaran dapat menggunakan kertas grafik khusus atau perangkat software komputer untuk memplot tekanan statis dan tekanan residu pada test flow rate.

Garis yang ditentukan oleh dua titik ini menunjukkan jumlah galon (liter) per menit yang tersedia pada tekanan residual apa pun.

Aliran yang tersedia untuk pemadaman kebakaran biasanya didefinisikan sebagai jumlah galon (liter) per menit yang tersedia pada tekanan residu 20 psi (140 kPa).

Beberapa perangkat khusus tersedia untuk menyederhanakan proses pengambilan pembacaan Pitot yang akurat. Beberapa attachment outlet memiliki tip halus dan braket yang menahan Pitot gauge pada posisi yang tepat.

prosedur fire hydrant pitot gauge

Untuk mengoperasikan Pitot gauge, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Lepaskan tutup dari port fire hydrant.
  2. Ukur diameter dalam port discharge, dan catat ukurannya
  3. Buka sepenuhnya fire hydrant dan biarkan air mengalir
  4. Pegang tabung Pitot ke tengah aliran dan tempatkan sejajar dengan lubang pembuangan pada jarak satu setengah dari diameter dalam port discharge
  5. Catat pembacaan pressure
  6. Tutup fire hydrant valve sepenuhnya dan pasang kembali capnya

Aliran air dalam pelaksanaan prosedur fire hydrant testing juga dapat diukur dengan perangkat electronic flow meter FPM, sebagai alternatif Pitot gauge.